Kita
dipanggil untuk memiliki dan bukan hanya percaya saja. Hal ini bahkan sudah
disampaikan Allah pada masa penciptaan Adam dan Hawa di Taman Eden. “TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik,
kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."” (Kejadian 2: 18a)
Ayat ini ditujukan
kepada Adam bahwa Allah memandang kurang baik jika Adam hidup sendiri. Dia harus
memiliki penolong lain yaitu Hawa. Dengan berdua, Allah kemudian mempercayakan mereka untuk memelihara dan menguasai taman tersebut.
Lebih jauh
lagi, mari menyimak doa yang disampaikan Yesus dalam Yohanes 17 : 6 & 9, “Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua
orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau
telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu...Aku
berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu...”
Dari ayat ini, ada dua pernyataan penting yang disampaikan Yesus. Salah satunya adalah bahwa Allah sendiri memberi murid-murid kepada Yesus. Dan yang kedua bahwa sebelum Allah memberikannya kepada Yesus, mereka sudah lebih dulu menjadi milik Allah.
Baca Juga : Seeing is Believing? Yuk Belajar Percaya dari Film ‘The Polar Express’ Aja..
Ada tiga pernyataan
Yesus yang menjelaskan bahwa status kepemilikan sangat menentukan tingkat kepercayaan seseorang.
1. Yohanes 10: 26
“….tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.”
2. Yohanes 8 : 47
“Barangsiapa
berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah."
3. Yohanes 18: 37
“Maka kata
Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus:
"Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan
untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian
tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
Ayat-ayat
ini menekankan bahwa mereka yang berasal dari Allah atau milik Allah akan mudah
percaya dan peka dengan suara Allah. Sebab mereka yang berasal dari kebenaranlah yang benar-benar mendengar firman Allah (Yohanes 8: 47).
Alkitab
mengatakan bahwa kita berasal dari satu sumber yang sama, dipersatukan,
digabungkan, dibangun bersama sebagai anggota dan ahli waris yang kemudian akan
diangkat bersama-sama (1 Korintus 12: 12; Efesus 2: 21-22; 3: 6; 4: 16; Kolose 2: 19; 1 Tesalonika 4: 17).
Sebagaimana
kita berasal dari Allah dan percaya kepada Yesus, kita pun menjadi tubuh
Kristus yang utuh. Namun untuk membangun tubuh Kristus kita juga harus terhubung
dengan orang-orang percaya lainnya dan kita akan saling memiliki satu sama lain
untuk selama-lamanya. Alkitab berkata, “…demikian
juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.” (Roma 12: 5)
Hal inilah yang menuntut kita untuk menolong orang lain menemukan keluarga yang saling memiliki di dalam gereja sebelum mereka percaya kepada Yesus. Dalam artian, kita harus menerima orang lain dan membuat mereka merasa dimiliki sebagai sebuah keluarga sehingga akan lebih mudah bagi mereka untuk percaya kepada Yesus.
Baca Juga :
Gereja tidak
diukur dari seberapa banyak kita tahu tentang Tuhan, tapi gereja akan dicintai karena
disana mereka menemukan kasih dan kekeluargaan yang saling memiliki.
Begitu orang
lain menerima Injil dan membuka hidup mereka kepada Yesus, maka hidup mereka akan
berubah. Hal itu terjadi bukan karena kita membangun mereka dengan segudang peraturan,
tetapi Roh Kuduslah yang bekerja mengubahnya. Dengan itu, mereka bisa menjalani
kehidupan sesuai dengan panggilan Allah atas hidup mereka.